Jumat, 10 Juni 2011

HALAMAN 1

6.Prinsip diit pada ibu hamil dengan obesitas

Obesitas adalah terjadinya penimbunan lemak yang berlebih pada jaringan tubuh. Obesitas dapat dikenali dengan dengan tanda dan gejala sebagai berikut: dagu rangkap, panjang leher yang relatif pendek, dada yang menggembung dengan volume payudara yang membesar karena kandungan lemak berlebihan, perut membuncit dan dinding perut berlipat-lipat, kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena terbenam dalam jaringan lemak suprapubik.
Namun seluruh indikasi tersebut masih memerlukan pendapat dari ahli gizi untuk mengetahui berat badan ideal. Adapun untuk memperkecil risiko obesitas, usaha diet untuk pengurangan berat badan dapat ditempuh. Diet ketat yang ada pun bukan sembarang diet. Bukan berarti pengurangan porsi makan secara drastis. Namun penekanan makna diet kesehatan disini adalah menggantikan asupan nutrisi yang biasa dikonsumsi menjadi lebih berkualitas dalam aspek gizi.
Diet rendah karbohidrat (carbo diet) lebih efektif untuk mengurangi berat badan. Perlu disiplin ketat dalam menjalaninya. Dalam sebuah studi yang dilakukan, responden diberikan penerapan diet rendah karbohidrat selama 12 minggu, hasilnya, sebagian besar para responden berhasil menurunkan berat tubuhnya sebanyak 4,9 kg. Dibandingkan dengan responden yang diberikan program diet rendah lemak, mereka hanya berhasil menurunkan 2,5 kg.
5.. Prinsip diit pada ibu hamil dengan anemia

Ibu mempunyai cadangan FE tidak mencukupi untuk masa hamil karena bertambahnya volume darah & adanya kebutuhan janin.

FE berfungsi untuk mencegah anemia

Efek samping : - BAB warna hitam atau abu-abu.
- Terjadi mual, konstipasi, atau diare.

A. Dietnya
1. makan bahan makanan sumber FE : hati, daging, kuning telur, udang, serealia, kacang-kacangan & sayuran hijau
2. Bila sumber FE dari tumbuhan, diiringi dengan mengkonsumsi vitamin C
3. Penggunaan tablet besi sesuai dengan anjuran dokter atau bidan
4. FE diinum kurang lebih 2 jam sebelum atau sesudah makan dengan cukup cairan atau jus jeruk
5. Hindari minum FE dengan susu.
4.Prinsip diit pada ibu hamil dengan diabetes melitus

A. Kemungkinan wanita menderita DM lebih besar jika :
1. Sudah lansia & melahirkan beberapa kali
2. Kegemukan, ada glukosaria
3. Sering abortus
4. Pernah melahirkan anak besar
5. Meninggal tanpa diketahui penyebabnya

B. Prinsip diet
1. Memperbaiki keadaan umum
2. Memperhankan BB normal
3. Mempertahankan kadar glukosa darah sekitar normal
4. Memberi modifikasi diet sesuai kondisi penderita
5. Makanan disajikan menarik

C. Pengaruh DM
1. Selama hamil : abortus & prematur, preeklampsi, kesakitan janin karena hipoglikemi, kelainan letak janin
2. Dalam persalinan : distosia bahu, bayi besar, kelahiran mati, mudah terjadi infeksi, melahirkan dengan tindakan berlebihan

D. Prinsip diet DM
1. Tepat jumlah kalori yang diberikan
2. Tepat jadwal/waktu makan
3. Tepat jenis makanan
4. Jenis makanan yang dihindari : gula, sirop, cace, dodol, dll (semua yang mengandung gula)
5. Jenis bahan yang dibatasi : bahan makanan sumber karbohidrat.
6. Kenaikan BB selama kehamilan : 10-11 kg
7. Bila gemuk, tapi taksiran berat janin terlalu kecil untuk umur kehamilan maka kalori ditambah
8. Bila taksiran berat janin terlalu besar, meskipun ibunya kurus maka kalori dikurangi.
3.Prinsip diit pada ibu hamil dengan konstipasi

Konstipasi : pergerakan feces (kotoran) yang lambat dalam kolon sehingga feces tertahan dalam kolon melebihi waktu atau sukar melakukan defekasi (BAB)

Penyebabnya :
1. Tidak dialami oleh semua ibu hamil
2. Kemungkinan hormon2 plasenta mempengaruhi otot saluran cerna
3. Adanya tekanan di usus bagian bawah karena terjadi pembesaran uterus (rahim)
4. Waktu makan tidak teratur
5. Kurang bergerak
6. Makanan kurang memenuhi kebutuhan
7. Kecemasan
8. Makanan kurang serat
9. Kurang cairan, kurang vitamin B komplek

B. Dietnya
1. Minum lebih banyak
2. Makan tinggi serat
3. Banyak bergerak
4. Hindari penggunaan perangsang defekasi
2.Prinsip diit pada eklamsi dan preeklamsi

a. Tujuan Diet
1) Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
2) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
3) Mencegah atau mengurangi tekanan darah normal
4) Mencapai keseimbangan nitrogen
5) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
6) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan
b. Syarat Diet
Syarat-syarat diet preeklampsia adalah:
1) Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur-angsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
2) Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
3) Protein tinggi (1 ½ g/kg berat badan)
4) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
5) Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
6) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
7) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
8) Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cara yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan pernafasan.
c. Macam diet dan indikasi pemberian
1). Diet preeklampsia I
Diet preeclampsia I diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet preeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2) Diet preeklampsia II
Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2). Diet preeklampsia III
Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.
d. Bahan Makanan Sehari
1.Prinsip diit pada hiperemesis

A. Syarat diet
1. Hidrat arang tinggi, rendah lemak
2. Cukup cairan
3. Makanan diberikan dalam bentuk kering, disesuaikan dengan keadaan penderita
4. Makanan muah cerna, tidak merangsang, diberikan dalam porsi kecil, tapi serin
5. Menurut keadaan penderita, secara berangsur diberikan makanan yang memenuhi syarat gizi

B. Macam diet

1. Diet hiperemesis I
Untuk penderita hiperemesis berat
Roti kering, & buah-buahan
Cairan tidak diberikan bersama makanan, 1-2 jam sesudahnya

2. Diet hiperemesis II
Bila rasa mual & muntah sudah berkurang
Minuman tidak diberikan bersama makanan

3. Diet hiperemesis II
Untuk penderita hiperemesis ringan
Menurut kesanggupan penderita, minuman boleh diberikan bersama makanan